02 Januari 2016

Epic Moment

Tiba-tiba gue jadi keingetan momen epic yang pernah gue alamin semasa kuliah.

Di Sabtu pagi yang cerah (gue lupa waktu tepat nya kapan, kalau nggak salah juni 2013), gue bangun dan segera siap-siap karena gue harus menjalankan tugas sebagai anak Public Relations and Promotion (PRP) radio kampus. Hari itu gue ditugaskan dateng ke acara seminar film pendek di Binus untuk live report social media.

Sebelumnya gue rencana dateng bareng geng PRP karena memang tugas kami, tapi karena satu dan lain hal mereka semua ternyata nggak bisa *ZONK*. Akhirnya gue ajak Ghalia yang saat itu dia udah resmi jadi anak radio (karena udah punya seragam jadi gue bilang udah resmi. He he). Ghalia ini adalah temen gue dari awal banget masuk kuliah (dari semester satu - sampe lulus - sampe wisuda - sampe sekarang). Emang sih nggak dari ospek, tapi percaya nggak? Dulu pas sebelum kuliah kita (maba) kan harus krs-an di kampus ya. Nah gue inget banget liat doi sama nyokapnya. Dan ta-daa sampe sekarang kita masih temenan. How cool are we?

Okeh, balik lagi.

Sabtu itu gue dan Ghalia janji ketemuan di kampus setelahnya baru jalan ke Binus. Sampe Binus, gue dan dia (seperti biasa) melakukan ritual kami (baca: norak-norak-an) sambil nunggu kabar orang yang gue hubungi. Ya begitulah kelakukan kami.

Karena kita jalannya kepagian atau kerajinan jadi nunggunya cukup lama.

Singkat cerita acarapun selesai. Gue jalan keluar sama Ghalia ke meja registrasi buat konfimasi soal sertifikat. Meja registrasi ada dua dan berhadapan, di tengahnya ada jalan untuk ke pintu masuk aula.

Gue dan Ghalia lagi sibuk konfirmasi, eh di seberang meja ada yang rame-rame. Saat itu posisi gue membelakangi meja lainnya jadi gue nggak liat, cuma denger-denger tipis aja.

Ada suara seorang cowo heboh nanya temennya cewe.
Ket:CH: Cowok Heboh (bukan senyawa kimia)
TC: Temen cewenya

CH: eh, tadi yang berdua dari radio mana sih?
TC: yang mana?
CH: Itu loh yang pake baju biru-biru bedua. Yang satu tinggi. UMN ya?

Seragam radio kampus emang warnanya biru. Dan gue gatau kalo ada kampus lain yang seragamnya sama atau.. Si CH sotoy.

Pendengaran gue yang tajam ini langsung menangkap pembicaraan mereka, segeralah gue bilang Ghalia.
Gue: Gal, kayaknya lo lagi di omongin sama belakang
Ghalia: emang iya Yin?

Mereka masih lanjut berbincang
TC: ohh.. bukan itu dari London School. Kenapa?
CH: ohh cakep tuh yang tinggi (yang di maksud Ghalia)

Tetiba keresek-an gue muncul. Gue iseng langsung nengok ke belakang. Si TC ngeliat gue dan langsung bilang
TC: lah itu orangnya dari tadi si sana!
CH: lah iya! (mukanya malu kaya ke gep gituloh)
TC: sana lo kenalan (makin di ledekin sama si TC)

Brutal juga ini anak-anak dalam hati gue.
Si CH langsung nyamperin kita dan dia, SOTOY. Setelah memperkenalkan diri masing-masing. Si CH nanya dan memastikan letak kampus kita. Dan dia nol besar. Nggak tau apa-apa. Gue rada lupa dia nyebutin sebuah jalan tapi jalanan itu jauhhhh dari letak kampus kita. Selain itu ada juga kesotoy-an lainnya. Tapi gue lupa.

Setelah kejadian itu, gue dan Ghalia nggak habis-habis cerita, walaupun udah di ulang-ulang. 

Epic nya sih dia ngomongin kita dimana kita di depan dia. Asli, epic banget.

Kalau diinget-inget lucu banget sih kejadiannya.

Ohya, hari itu jadi hari yang penting banget buat gue. Karena kalau gue ga dateng, mungkin skripsi gue nggak pernah ada kali ya. Hehe. Soalnya di sana gue dapet topik skripsi yang sukses bikin gue lulus.

Gue dapet DVD film omnibus. Kita Vs Korupsi judulnya.

Mau tau kelanjutan cerita  gue tentang skripsi? Di next post yah..

Ohya, selain itu di sana gue ketemu Yonda dan teman-temannya yang akhirnya di bulan Februari 2015 kita semua (gue, Ghalia, Yonda dan teman-temannya) bikin film pendek.

Semua yang tanpa rencana, ternyata udah jadi rencana ya dari yang di Atas.

Tidak ada komentar: