19 Juni 2012

Over Thinking

Apa sih gunanya menulis? Tentu banyak. Untuk yang sedang banyak pikiran tentunya, dengan menulis paling tidak sebagian yang mengganggu pikirannya dapat sedikit memudar.

Baiklah, aku akan menulis untuk sedikit mengurangi beban yang ada di sini, dibagian atas kepalaku.


Di atas kepala ini rasanya banyak orang yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu, ada yang bercakap cakap sambil sedikit melirik ke arahku dengan tatapan tajam seperti burung elang yang sedang mengincar mangsa. Entah apa itu, aku merasa takut, ada apa dengan orang itu? Tentu dalam hati aku berkata.

Rasanya banyak sekali yang ada di pikiran ini. Ada beberapa tugas yang berputar terus berputar mengelilingi bagian atas kepalaku seperti buku yang sedikit terbuka, ukuran kertas dalam buku itu seperti paper A4, cukup tebal, ada sehelai pita kuning yang sedikit menjulur di bagian bawah buku tersebut, dengan cover tebal  dan sedikit terlihat sebuah corak logo yang tidak asing bagiku, seakan mengingatkanku dan berkata “cepat kerjakan aku..”. Kemudian kembali lagi dengan beberapa orang yang entah berbicara apa, aku tidak begitu memperhatikan apa yang mereka bicarakan. Seperti terdengar samar. Mereka terlihat begitu sibuk dengan sesuatu yang ada di tangan mereka, tidak mereka tidak menggenggam atau menjinjing sesuatu tapi... mereka... ya mereka ternyata sedang mengoperasikan alat-alat terntentu untuk suatu tujuan yang tidak lain adalah sebuah tugas akhir seperti yang akan aku lakukan dengan teman-teman group di kampus besok siang.

Mengapa mereka senang berputar terus menerus diatas kepala ini? Aku lelah. Sejenak aku jenuh dengan semua ini. Ingin rasanya aku lempar semua itu hanya untuk mengistirahatkan sejenak pikiranku. Bila perumpamaan, sepertinya lengan ini adalah mereka dan aku hanya pergelangan tangan yang dapat mengikuti kemana lengan itu akan mengayun.

Sedikit aku termenung, tiba-tiba dari kejauhan ada sesorang yang sangat tidak asing bagiku. Sepertinya kita dekat, tetapi sebenarnya jauh. Dia berbincang begitu nyaman dengan seorang gadis, begitu manis juga terlihat pintar, tinggi gadis itu kira-kira... tidak yakin pastinya yang jelas ia cukup tinggi, lebih tinggi dari ukuran badanku, rambutnya sebahu dan sedikit ikal di bagian bawah. Sepertinya aku pernah melihat gadis itu, tapi dimana? Ah entahlah.

Mereka terlihat sedang asik bercanda di suatu tempat, sambil beberapa kali terlihat gadis itu mendorong dengan lembut bahu seseorang yang sudah tidak asing bagiku dan dibalas dengan sentuhan hangat elusan ke kepala si gadis manis itu. Ah iya, aku tau dia siapa. Apa mungkin ini benar? Apa mungkin perkiraanku benar? Tetapi setelah aku perhatikan dengan seksama. Mereka begitu cocok satu sama lain. Terlihat pancaran teduk dari wajah mereka. Aku senang melihatnya. Tetapi, kenapa tiba-tiba juga ada sesuatu dari bagian tubuhku yang rasanya tidak nyaman, agak sakit. Seperti ditusuk beberapa jarum. Aku pikir itu kesemutan. Tapi apa mungkin kesemutan bisa berada dibagian dada kiri? Ah hiraukan saja. Mungkin ini memang kesemutan J

Sejenak aku hempaskan pangkap pergelangan tangan dan jari-jari yang sebelumnya memangku dagu hingga pipi kiri ini. Ah aku sadar, ini bukanlah sesuatu yang nyata. Tetapi, hal yang sejak tadi aku pikirkan ini adalah suatu keinginanku untuk melakukan hal yang lebih baik. Tidak hanya diam, menunggu tugas dan semacamnya. Mereka ingin aku yang mengnakhlukan mereka dan sebaliknya akupun tidak mau ditakhlukan mereka yang sejak tadi berkeliling diatas kepalaku. Untuk hal terakhir, mungkin hanya suatu keresahan. Ya itu hanya keresahanku selama ini.