Apa sih gunanya menulis? Tentu banyak. Untuk yang sedang
banyak pikiran tentunya, dengan menulis paling tidak sebagian yang mengganggu
pikirannya dapat sedikit memudar.
Baiklah, aku akan menulis untuk sedikit mengurangi beban
yang ada di sini, dibagian atas kepalaku.
Di atas kepala ini rasanya banyak orang yang sedang sibuk
mengerjakan sesuatu, ada yang bercakap cakap sambil sedikit melirik ke arahku
dengan tatapan tajam seperti burung elang yang sedang mengincar mangsa. Entah apa
itu, aku merasa takut, ada apa dengan orang itu? Tentu dalam hati aku berkata.
Rasanya banyak sekali yang ada di pikiran ini. Ada beberapa
tugas yang berputar terus berputar mengelilingi bagian atas kepalaku seperti
buku yang sedikit terbuka, ukuran kertas dalam buku itu seperti paper A4, cukup
tebal, ada sehelai pita kuning yang sedikit menjulur di bagian bawah buku
tersebut, dengan cover tebal dan sedikit
terlihat sebuah corak logo yang tidak asing bagiku, seakan mengingatkanku dan
berkata “cepat kerjakan aku..”. Kemudian kembali lagi dengan beberapa orang
yang entah berbicara apa, aku tidak begitu memperhatikan apa yang mereka
bicarakan. Seperti terdengar samar. Mereka terlihat begitu sibuk dengan sesuatu
yang ada di tangan mereka, tidak mereka tidak menggenggam atau menjinjing sesuatu tapi... mereka... ya mereka ternyata sedang mengoperasikan alat-alat terntentu untuk suatu tujuan yang
tidak lain adalah sebuah tugas akhir seperti yang akan aku lakukan dengan teman-teman group di kampus besok siang.
Mengapa mereka senang berputar terus menerus diatas kepala
ini? Aku lelah. Sejenak aku jenuh dengan semua ini. Ingin rasanya aku lempar
semua itu hanya untuk mengistirahatkan sejenak pikiranku. Bila perumpamaan, sepertinya
lengan ini adalah mereka dan aku hanya pergelangan tangan yang dapat mengikuti kemana
lengan itu akan mengayun.
Sedikit aku termenung, tiba-tiba dari kejauhan ada sesorang
yang sangat tidak asing bagiku. Sepertinya kita dekat, tetapi sebenarnya jauh. Dia
berbincang begitu nyaman dengan seorang gadis, begitu manis juga terlihat pintar, tinggi gadis itu
kira-kira... tidak yakin pastinya yang jelas ia cukup tinggi, lebih tinggi dari ukuran badanku, rambutnya sebahu dan sedikit ikal di bagian bawah. Sepertinya aku pernah melihat gadis itu, tapi
dimana? Ah entahlah.
Mereka terlihat sedang asik bercanda di suatu tempat, sambil beberapa kali terlihat
gadis itu mendorong dengan lembut bahu seseorang yang sudah tidak asing bagiku dan dibalas dengan sentuhan hangat elusan ke kepala si gadis manis itu.
Ah iya, aku tau dia siapa. Apa mungkin ini benar? Apa mungkin perkiraanku
benar? Tetapi setelah aku perhatikan dengan seksama. Mereka begitu cocok satu
sama lain. Terlihat pancaran teduk dari wajah mereka. Aku senang melihatnya. Tetapi,
kenapa tiba-tiba juga ada sesuatu dari bagian tubuhku yang rasanya tidak nyaman, agak sakit. Seperti
ditusuk beberapa jarum. Aku pikir itu kesemutan. Tapi apa mungkin kesemutan bisa
berada dibagian dada kiri? Ah hiraukan saja. Mungkin ini memang kesemutan J
Sejenak aku hempaskan pangkap pergelangan tangan dan jari-jari yang
sebelumnya memangku dagu hingga pipi kiri ini. Ah aku sadar, ini bukanlah
sesuatu yang nyata. Tetapi, hal yang sejak tadi aku pikirkan ini adalah suatu
keinginanku untuk melakukan hal yang lebih baik. Tidak hanya diam, menunggu
tugas dan semacamnya. Mereka ingin aku yang mengnakhlukan mereka dan sebaliknya
akupun tidak mau ditakhlukan mereka yang sejak tadi berkeliling diatas
kepalaku. Untuk hal terakhir, mungkin hanya suatu keresahan. Ya itu hanya
keresahanku selama ini.