27 Mei 2012

A's Journey #part3


Pukul 3 sore, ia masuk ke dalam bis dan memilih tempat duduk, terlihat cukup banyak orang yang rata-rata adalah laki-laki dan beberapa perempuan yang sudah menempati tempat duduk di bis. Alhamdulillah ada seorang perempuan berjilbab duduk sendiri, kemudian A menghampirinya dan meminta izin untuk duduk bersebelahan dengannya. Sedikit percakapan yang mereka lakukan hanya bertanya mau kemana, dan kuliah dimana. Ternyata tujuan mereka sama, ia senior yang baru lulus jurusan Sastra Inggris di tempat yang A tuju. Alhamdulillah sekali lagi karena A ada teman untuk turun dari bis tersebut. Bis pun mulai berjalan. Dalam hatinya berkata “wow gue beneran pergi kesana?! Beneran?!! Gilaaa..” Dalam perjalanan, sepi hanya terdengar suara mesin bis dan beberapa kali nada dering telfon genggam dari orang orang yang berada di belakang. Tidak sadar A terbawa suasana dan sedikit memejamkan matanya. Tapi kemudian ia sadar dan membuka matanya kembali karena sebelumnya ia tidak pernah pergi jauh sendirian seperti itu. Iapun sangat menikmati perjalanannya.

Tidak disangka ada bbm masuk dari seorang teman rumahnya “F” yang menanyakan apakah benar ia jadi pergi? Karena sejak pagi A sudah bertanya apakah F sedang disana atau tidak, dan F menjawab tidak jika A ketempatnya pada siang hari. F menawarkan untuk bermalam di tempatnya, tetapi A sudah meminta izin kepada temannya E untuk menginap terlebih dahulu.

Pukul 6 sore, A sampai dan turun bersama kaka senior sassing *Sastra Inggris di bis tadi. A mengikuti kaka itu sampai akhirnya masuk ke masjid yang kebetulan sedang adzan maghrib. A memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan perjalanannya. Teman rumah A, F menyarankan untuk ke tempatnya sesampai ia disana. Setelah sholat, A segera mencari kendaraan dan pergi ke tempat F.

Sesampainya A di tempat F disambut dengan sangat baik, Adan F berteman sejak kecil. Rumah mereka berdekatan. Sedikit berbincang di kamar, mereka melanjutkan pergi keluar untuk mencari makan di luar sekalian A ingin bertemu dengan E. tetapi ternyata E harus mengerjakan tugasnya sehingga E tidak dapat bertemu dengan A. yang akhirnya A menginap di tempat F karena barang bawaan A di tempat F. dan tempat E menang jauh dari tempat F. F mengajak A pergi untuk membeli peralatan pribati untuk menginap karena A benar-benar tidak mempersiapkan apapun untuk menginap.

A mengirim pesan singkan kepada B, sebetulnya A ingin langsung mendatangi B hanya saja B tidak pernah memberitahu tempat ia tinggal. Dan akhirnya A menulis pesan bila ia sedang di kawasan “VWXYZ”. B kaget karena sebelumnya ia memang tidak pernah mengizinkan A untuk pergi kesana terlebih bila A sendiri dengan alasan jauh dari rumah. Tidak lama B menelfon A menanyakan posisi A sedang dimana. Kemudia A mengajak B untuk bertemu tetapi B tidak mau karena sudah malam dan lokasi tempat A menginap yaitu tempat F cukup jauh dari tempat B. B bilang bahwa besok pagi ia akan bertemu dan menjemput A.

Sebenarnya A tidak pernah mau untuk merepotkan B, karena tiba-tiba B mengatakan akan pulang bersama A besok siang. Padahal hari senin B harus UAS. A benar benar tidak enak pada B. A merasa selalu merepotkan B. Tetapi B ingin pulang dengan alasan mengambil sesuatu di rumah.

A's Journey #part2



Jumat, 25 Mei

Tepat pukul 00.00 A segera menekan tombol di telfon genggamnya. Tuuut.. tuuut.. tuuuut… krek! Halo? Ya, mereka berbincang malam itu di telfon A dan B. A bingung harus berbicara apa selain mengucapkan selamat kepada B. B juga hanya menanggapi dan membalas dengan kata Terimakasih. Kemudian alur bicara mereka mulai seperti biasa, cukup lama mereka mengobrol. Kemudian di akhiri oleh B dengan kata “Assalamualaikum” dan di jawablah oleh A “Waalaikumsalam” …krek! Telfon pun terputus. A senang masih bisa berbicara dengan B. Tidak lama B mengirim pesan dan mengucap terimakasih (lagi). A pun tidak kuat lagi untuk menahan matanya agar tetap terbuka.

Pagi hari, A sudah siap dengan membawa barang yang sudah ia persiapkan untuk B hari itu. A berangkat ke kuliah mengikuti kelas pengganti dan mengerjakan tugas. A hanya mempersiapkan dirinya untuk pergi sehari bertemu B. Di rumah ia sudah benar benar berniat akan berkunjung ke tempat B.

Pada rencananya pukul 12 siang ia berangkat dari kampus, pukul 1 siang ia pergi dan kira-kira sampai “VWXYZ” pukul 3-4 kemudian pukul 5 sore ia akan pulang kembali dan kira-kira sampai rumah pukul 8 malam. Semua sudah terencana dengan matang oleh A.

Pada kenyataannya. Ia selesai bertugas pukul 1 siang. Kemudian sampai di tempat ia akan pergi pukul 2. Ia benar-benar tidak tau apa yang harus ia lakukan. Dalam otaknya ia berfikir bila berangkat pukul 2-setengah 3 bisa sampai pukul 6 sore  itu baru saja sampai, belum bertemu dan bisa-bisa sampai rumah pukul 9-10 malam. Ia tidak berani pulang terlalu malam seperti itu. Terlebih ia tidak pernah malam hari yang larut di kawasan tempat ia berada saat itu.

Pukul 2 siang, ia mengirim pesan kepada seorang teman sekolahnya “E” yang berada di kawasan yang sama seperti B untuk meminta izin bermalam di tempat E. Pukul setengah 3 sore ia pun memutuskan untuk pulang dan pergi esok pagi. A sudah pasrah, rencana yang sudah di buat sangat matang gagal begitu saja karena waktu yang tidak memungkinkan.

Akan tetapi A berfikir apa bila ia harus menunda keberangkatannya A sadar dan tidak yakin dapat pergi esok hari. Saat itu terlihat A begitu plin plan karena ia tidak dapat memutuskan sesuatu, A betul-betul bingung. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan.

-          - Jika ia berangkat sore ini, pasti ia akan bermalam di tempat temannya, akan tetapi (banyak tapinya ya) ia tidak bawa perlengkapan untuk bermalam. Dan sebetulnya ia juga ingin bertemu temannya disana.

-          - Jika ia berangkat esok pagi, ia tidak yakin akan benar-benar berangkat dan pulang pergi dalam waktu 4-6 jam, itu tidak sebentar (sebentar kalau tidur di jalan) dan tidak yakin bila tidak kelelahan.

Bismillahirahmanirahim, akhirnya A memutuskan untuk tetap berangkat. Dengan segala niat dan pada saat itu adrenalinnya melesat naik haha. Ia pun memberanikan diri untuk naik bis yang berada di kawasan Cawang itu.

A's Journey #part1



Hi blogy! Maaf ya udah sangat jarang update.


Kali ini gue punya banyak cerita!! Sebelum mulai, coba deh cari tempat yang pewe buat menyimak cerita gue. Ayo ayo.. udah dapet tempat yang pewe? *pewe=nyaman

Jadi begini ceritanya. Ada seseorang anak perempuan “A” ia tinggal di Jakarta yang ceritanya sih mau buat kejutan gitu deh buat seseorang “B” di tgl 25 yang saat itu keberadaannya sedang di luar kota, kawasan “VWXYZ” Jawa Barat. Pada kenyataannya ia hanya pernah sekali kesana, itu juga bersama orang tua temannya. Anak ini sudah memiliki rencana dari jauh jauh hari. Akan tetapi, di hari rabu ia mendapat kabar kalau ada kelas pengganti di hari jumat, dimana dalam rencana ia harus pergi. Kabar kurang baik itu tidak hanya di hari rabu. Kamis pagi ia juga mendapat tugas kuliah yang harus di selesaikan sebelum jam 6 sore hari jumat tgl 25. Padahal dalam rencana ia harus pergi dari hari jumat pagi dan pulang jumat sore. Apakah ia dapat melanjutkan untuk memberikan kejutan kepada B? penasaran. Yuk di simak..

Rabu, 23 Mei

Pagi yang cerah kala itu mengantarkan keberangkatan A kuliah, ia begitu senang akan sesuatu hal. Karena ia sudah berencana untuk pergi dengan teman sekolahnya untuk menemani membeli sesuatu untuk seseorang. Akan tetapi sesampainya di kampus ia mendapatkan kabar bahwa pada hari jumat yang sudah ia rencanakan, ia harus mengikuti kelas pengganti. Ia bingung, kemudian segera membuat rencana lain. Siangnya, ia tetap pergi dengan teman sekolahnya, untuk membeli sesuatu, dan Alhamdulillah dapat.

Kamis, 24 Mei

Kabar tidak baik kemarin bukan hanya kelas pengganti di jumat pagi, ia juga harus menyelesaikan tugas kelompok yang baru saja di berikan dosen kepadanya dan harus di kumpulkan paling lambat jumat pukul 6 sore. Bingunglah A untuk mengatur rencana yang sudah ia matangkan dari beberapa hari lalu.

Sekital pukul 12-an siang, A keluar dari kampus berasama kedua temannya. Ia sengaja pulang lebih awal karena sudah berencana pergi untuk membeli sesuatu untuk seseorang di hari jumat. Di jalan, saat ia ingin melanjutkan perjalanannya ternyata ada berita buruk. Ada suatu hal yang membuat ia bingung, dan takut. Benar-benar takut. Ada sebuat data yang sangat penting yang menyangkut keputusan orang banyak. Dimana terakhir yang bertanggung jawab adalah A dan seorang temannya “D”. ia bingung apakah ia harus kembali ke kampus atau melanjutkan perjalanannya. Hampir satu jam ia menunggu di suatu halte untuk menunggu kabar dan kepastian dari seorang temannya di kampus (yang mengabarkan). Setelah menunggu jawaban yang ternyata tidak terjawab iapun berfikir keras dan akhirnya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena kebetulan telfon genggamnya lowbat dan ia pun tidak dapat berkomunikasi dengan teman yang bersangkutan tersebut.

Rencana untuk membeli sesuatu ia urungkan, akan tetapi ia memiliki teman yang luar biasa baiknya. Sebut saja C. Barang yang akan ia beli di siang hari itu, ia titipkan kepada C. dan Alhamdulillah C bersedia membelikan untuknya setelah ia pulang kuliah.

Di perjalanan pulang, ia memutuskan untuk membeli perlengkapan akan barang yang akan di berikan kepada seseorang “B” itu. Setelah mampir dan menemukan barang yang tepat ia pun pulang kerumah. Sambil menunggu iya kemudian menghubungin kembali teman kuliahnya yang memberikan kabar buruk tersebut, dan di sore hari ia mendapatkan kabar dari D bahwa data sudah di temukan. “Alhamdulillah” kata A, sedikit masalah sudah berkurang.

Malam harinya, ia menemui C yang ia titipkan barang. A dan C berdiskusi sambil membicarakan akan kepergian A di hari jumat. Sebenarnya C kurang setuju akan kepergian A, karena lokasi tempat B memang sangat jauh. Akan tetapi A sudah bertekad untuk berangkat setelah kelas pengganti dan menyelesaikan tugas kuliahnya besok siang. A pulang dan melanjutkan bertugas hingga larut malam.